Vue js adalah sebuah framework open source dari javascript yang digunakan untuk membuat situs web yang telah banyak di gunakan oleh banyak perusahaan-perusahaan di dunia termasuk Gitlab, Bukalapak dll, untuk pembahasan perusahan mana saja yang menggunakan Vue js akan kita bahas lebih detail di pembahasan terakhir.
Vue JS digunakan untuk membuat halaman web yang interaktif, untuk mengelolah data dari backend, yaitu seperti mengambil data, menampilkan data, mengirim data baru ke backend, dan banyak lagi.
Sejak rilisnya pada Februari 2014 telah membuat banyak perusahaan ingin memakainya dikarenakan sintag-sintagnya bisa di bilang hampir mirip dengan AngularJs dan juga simple.
Vue JS sangat cocok dipelajari untuk pemula yang belum pernah belajar framework javascript sebelumnya dan yang telah memahami fundamental javascript, dikarenakan kodingan yang sangat mudah dimengerti, contohnya:
Kalian bisa liat contoh yang lainnya di https://vuejs.org/v2/examples/
Evan You membuat framework ini saat bekerja di perusahaan google yang kesehariannya menggunakan AngularJS yang anggapannya bisa dibilang mudah namun agak terlihat rumit, dari sana dia berfikir untuk mengekstrak AngularJS dan mengambil bagian yang paling dia sukai sehingga membentuk framework yang ringan, yaitu VueJs, dan dalam pengembangannya langsung didukung oleh google yang merupakan salah satu perusahaan terbesar didunia.
Membuat website dengan framework ini speednya bisa lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan framework javascript lainnya seperti ReactJs, dikarenakan sintagnya yang begitu simple dan sangat indah dipandang, namun itu tergantung programmer-nya juga.
Dalam VueJS, kita membuat halaman website dengan komponen-komponen, contohnya komponen untuk header, komponen untuk footer, dan komponen untuk tempat konten, di dalam komponen kita bisa membuat komponen lagi, setiap komponennya akan selalu mendeteksi dependensi reaktifnya selama proses render, sehingga jika ada perubahan data dia akan tau kapan komponen itu akan di update.
Di vue, ada yang namanya komponen root, disana kita bisa membuat komponen-komponen di dalamnya lagi, pemisahan suatu fitur jadi lebih mudah, dan jika ada penambahan fitur kita hanya perlu membuat komponen baru tanpa mengganggu komponen lain, kita bisa mengirim data atau suatu aksi antar komponen, tidak ada batasan di vue, dengan vue kita lebih mudah dan bebas.
Nyamannya menggunakan framework ini kita bisa mengatur pusat datanya dengan mudah, tidak seperti framework lain, dengan adanya data pusat, komponen-komponen yang ada, bisa melakukan request ke data pusat, tanpa harus memisah-misah yang membuat kodingan menjadi kotor, disini juga bisa menggunakan server side rendering yang berfungsi untuk mengurangi proses request ulang ke server.
Sejak rilisnya pada Februari 2014 telah membuat banyak perusahaan ingin memakainya dikarenakan sintag-sintagnya bisa di bilang hampir mirip dengan AngularJs dan juga simple.
Vue JS sangat cocok dipelajari untuk pemula yang belum pernah belajar framework javascript sebelumnya dan yang telah memahami fundamental javascript, dikarenakan kodingan yang sangat mudah dimengerti, contohnya:
<ul id="list-nama"> <li v-for="item in items"> {{ item.nama_barang }} </li> </ul>
Kalian bisa liat contoh yang lainnya di https://vuejs.org/v2/examples/
Evan You membuat framework ini saat bekerja di perusahaan google yang kesehariannya menggunakan AngularJS yang anggapannya bisa dibilang mudah namun agak terlihat rumit, dari sana dia berfikir untuk mengekstrak AngularJS dan mengambil bagian yang paling dia sukai sehingga membentuk framework yang ringan, yaitu VueJs, dan dalam pengembangannya langsung didukung oleh google yang merupakan salah satu perusahaan terbesar didunia.
Membuat website dengan framework ini speednya bisa lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan framework javascript lainnya seperti ReactJs, dikarenakan sintagnya yang begitu simple dan sangat indah dipandang, namun itu tergantung programmer-nya juga.
Dalam VueJS, kita membuat halaman website dengan komponen-komponen, contohnya komponen untuk header, komponen untuk footer, dan komponen untuk tempat konten, di dalam komponen kita bisa membuat komponen lagi, setiap komponennya akan selalu mendeteksi dependensi reaktifnya selama proses render, sehingga jika ada perubahan data dia akan tau kapan komponen itu akan di update.
Di vue, ada yang namanya komponen root, disana kita bisa membuat komponen-komponen di dalamnya lagi, pemisahan suatu fitur jadi lebih mudah, dan jika ada penambahan fitur kita hanya perlu membuat komponen baru tanpa mengganggu komponen lain, kita bisa mengirim data atau suatu aksi antar komponen, tidak ada batasan di vue, dengan vue kita lebih mudah dan bebas.
Nyamannya menggunakan framework ini kita bisa mengatur pusat datanya dengan mudah, tidak seperti framework lain, dengan adanya data pusat, komponen-komponen yang ada, bisa melakukan request ke data pusat, tanpa harus memisah-misah yang membuat kodingan menjadi kotor, disini juga bisa menggunakan server side rendering yang berfungsi untuk mengurangi proses request ulang ke server.
Perusahaan-Perusahaan yang menggunakan Vue JS
- Facebook
Perusahaan ini yang membuat framework ReactJS ternyata menggunakan vue juga di bagian newsfeednya kita bisa menggunakan extensi vue js di google chrome untuk melihatnya. - Bukalapak
- Netflix
- Adobe
- Xiaomi
- Alibaba
- WizzAir
- EuroNews
- Grammarly
- Laracasts
- GitLab
- CodeShip
- LiveStrom
- Behance
dan masih banyak
Komentar
Posting Komentar