Kita bisa menjalankan aplikasi flask dengan beberapa envionment ( lingkungan ), misalnya environemt "prodution" yang di akses oleh banyak user, atau "development" pada saat proses development. Kita bisa menamakan environment dengan nama apa saja terserah kita. Konfigurasi environment berfungsi sebagai pembeda environment (lingkungan) mana yang sedang di gunakan, kita bisa mengatur konfigurasi ini dengan cara biasa seperti pada tutorial sebelumnya, namun lebihnya dari konfigurasi lain, di konfigurasi ini kita juga bisa mengaturnya melalui settingan environment global pada os kita, misalnya di linux: export FLASK_ENV = "development" Di linux, dengan menggunakan sintag "export" kita bisa mengubah variabel environment os kita, dari contoh tersebut saya membuat nama variabel FLASK_ENV dengan value "development", secara otomatis aplikasi flask yang akan kita jalankan mengambil value dari variabel FLASK_ENV dari variabel environment os k